Halaman

Selasa, 26 Februari 2008

tukang mimpi.......

All successful people men and women
are big dreamer.
they imagine that their future could be,
ideal in every respect and then
they work everyday toward their distant vision,
that goal or purpose.
(Brian Tracy)

kadang saya berpikir, dapatkah saya minimal searah dengan pendapat Brian tracy di atas?
yang saya khawatirkan dengan tabiat saya, apabila bermimpi, berangan-angan atau bercita-cita terhadap sesuatu biasanya yang saya peroleh malah sebaliknya.
sudah tiga kejadian dalam hidup saya yang saya jalani sekarang dan yang sudah saya jalani yang merupakan kebalikan dari yang saya idam-idamkan, yang saya cita-citakan dan yang saya bayangkan. Dulu,.....dulu sekali,.... ketika saya masih duduk dibangku SMP, saya pernah diajak mengisi liburan sekolah saya ke tempat bibi saya di daerah AM. Waktu itu AM merupakan daerah yang baru dibuka yang menjadi ibukota baru bagi kabupaten. sarana dan prasarananya masih sangat minim dan dengan jumlah penduduk yang masih sedikit, sehingga jarak antar rumah penduduk masih sangat jarang dan yang paling menyeramkan masih banyak babi hutan yang melintas di tengah jalan yang dilalui kendaraan yang saya tumpangi. Dalam hati saya sempat berkata : akh saya nggak bakal mau tinggal didaerah seperti ini, sepi....,penduduknya sedikit, pertokoannya sedikit sekali,.....tapi apa dinyana, ternyata saya sekarang sudah membangun "pondok" untuk istri dan tiga buah hati saya didaerah ini.
kemudian sewaktu saya masih SMA, saya berangan-angan pengen melanjutkan pendidikan saya di fakultas pertambangan, namun diibukota propinsi tempat saya berdomisili fakultas tersebut belum ada, hingga hari ini. Fakultas yang paling keren pada waktu itu adalah Pertanian (menurut cerita orang-orang yang saya dengar) tetapi saya pernah berucap kepada orang tua saya bahwa saya tidak mau melanjutkan pendidikan saya di fakultas pertanian karena saya dari kecil kurang hobi dengan yang namanya bertani.
Namun apa yang terjadi, setelah selesai SMA orang tua saya mengamanatkan kepada saya, katanya bila saya mau kuliah maka saya harus ke univ. B fakultasnya silahkan pilih sendiri kalau gak mau pertanian juga gak apa-apa. (oh ya saya lupa menjelaskan, di SMA saya jurusan IPA) mengapa saya harus kesana? kata orang tua saya ada tiga alasan mengapa saya harus ke sana. Pertama untuk menemani saudara perempuan saya yang sudah kuliah disitu, kedua karena biayanya tidak cukup apabila saya kuliah di lain daerah, dan yang ketiga, mungkin ini yang paling seru, karena ada contoh dari saudara kami yang lain, ketika kuliah di seberang sana, pulangnya bukan bawa ijazah tapi bawa anak dan istrinya. tamatlah angan-angan saya. akhirnya saya menjadi sarjana pertanian.
lingkungan sekitar kediaman kami dikota yang terkenal dengan alam pegunungannya, di desa yang dihuni berbagai suku, ada beberapa keluarga dari suku X yang kehidupannya (maaf) tidak saya sukai, dalam pandangan saya waktu itu mereka itu kumuh (kebetulan saja keluarga itu mungkin agak kumuh, maaf) sehingga waktu saya kecil itu saya pernah berkata dalam hati dan saya tegaskan bahwa saya tidak mau punya keluarga dari suku X.
setelah berlalunya waktu saya tidak lagi hirau terhadap hal itu. saya tidak ingat sama sekali sehingga hari ini, ketika saya telah dikaruniai tiga orang bidadari yang cantik-cantik yang sangat saya sayangi ternyata dilahirkan dari rahim wanita yang berasal dari suku X yang saya tidak sukai itu. itulah kenyataan hidup saya.
tiga hal yang saya nyatakan tidak, ternyata itulah yang saya peroleh.
bagaimana saya mensikronkan pendapat saya dengan pendapat Brian Tracy ? saya tidak berani bercita-cita, saya tidak berani berangan-angan, saya hanya menjalani kehidupan seperti air mengalir. mungkin terlihat seperti pasrah, tetapi saya sangat berjuang untuk hidup saya, apa yang saya miliki hari ini adalah hasil dari perjuangan saya yang diridhoi oleh ALLAH SWT, saya bersyukur, alhamdulillahirabbil a'lamin.

ada saya baca pendapat orang amrik dalam suatu buku, katanya bagaimana engkau akan mewujudkannya menjadi kenyataan apabila engkau tidak pernah bermimpi, berangan-angan terhadap sesuatu hal? hal ini dapat mereka buktikan dengan kecanggihan teknologi yang mereka miliki. perang bintang yang mereka bayangkan, menerbangkan pesawat tanpa awak, teknologi senjata yang sangat canggih, teknologi film yang tiada duanya. huuuuuhhhhh......... semua itu mungkin hasil impian mereka

pendapat ini terus menggoda saya, tetapi saya tidak berani bermimpi, berangan-angan..... saya hanya menjalani kehidupan seperti air mengalir.
saya takut bermimpi, saya takut tidak bangun-bangun dari mimpi, dan saya takut dalam keadaan terjaga pun saya bermimpi. saya takut kaki saya tidak lagi menginjak bumi, tapi sesekali mungkin kita akan bermimpi..........
mewujudkan impian yang bukan mimpi...

Tidak ada komentar: